Kuliner Jakarta dari Kampung Setu Babakan
Perjalanan kita di Setu Babakan sudah cukup panjang, jadi, sekarang waktunya kita beristirahat dan mencoba makanan dan minuman khas Betawi !
Di Kampung Setu Babakan, kita bisa menjumpai berbagai kuliner khas Suku Betawi, mulai dari soto Betawi, kerak telor, toge goreng, hingga bir pletok. Kita dapat menyantap makanan sambil duduk di pinggir waduk menikmati pemandangan. Hari ini, kita akan mencicipi soto Betawi, kerak telor, dan bir pletok.
Pertama, mari kita coba soto kebanggaan kota Jakarta, soto Betawi. Makanan ini identik dengan kuah santan yang gurih dan dilengkapi daging dan jeroan yang nikmat. Meskipun berasal dari Jakarta, ternyata soto Betawi merupakan adaptasi dari makanan khas Tionghoa, caudo, makanan berkuah dengan rempah yang berisi jeroan dan daging sapi. Namun, rempah-remaph yang digunakan diganti dengan rempah khas Nusantara. Sebagian juga mengatakan, bumbu soto Betawi juga dipengaruhi oleh kuliner India yang seringkali menggunakan kunyit seperti pada kari India.
Bumbu yang digunakan dari soto Betawi tak lepas dari rempah lokal, seperti kemiri atau jeruk limau yang menambah kesegaran yang unik. Soto ini selalu disajikan dengan potongan tomat dan kentang, dan taburan emping. Sebagian orang juga menambahkan sambal dan kecap manis untuk memperkaya cita rasa.
Setelah makan berat, enaknya, kita minum terlebih dahulu, minum minuman khas Betawi, Bir Pletok. Bir Pletok adalah minuman berwarna merah yang terbuat dari jahe dan rempah-rempah Nusantara, dapat dihidangkan dingin atau agak panas. Saat ini, bir pletok dapat kita jumpai di pesta-pesta seperti khitanan atau pernikahan.
Minuman ini berangkat dari kebiasaan minum anggur pasukan Belanda pada zaman dahulu. Namun, karena suku Betawi mayoritas beragama Islam, maka, minum alkohol adalah suatu hal yang dilarang, sehingga mereka membuat minumannya sendiri dengan warna identik anggur merah, yang disebut dengan Bir Pletok. Nama bir pletok diambil dari “bir” yang merupakan minuman beralkohol dan “pletok” yang berarti suara yang dihasilkan ketika membuka botol anggur merah.
Meskipun, warna dari Bir Pletok serupa dengan anggur merah, namun rasanya sangat berbeda. Bir Pletok rasanya manis dan ketika diminum, tubuh jadi terasa hangat karena ada kandungan jahe dan serai yang digunakan. Ada juga yang menambahkan daun pandan untuk menambah aroma. Minuman ini sangat bermanfaat bagi tubuh karena kandungannya yang dipercaya mampu meningkatkan imun tubuh, penambah stamina, dan memperlancar peredaran darah. Hal ini dikarenakan Bir Pletok dibuat dengan bahan-bahan yang alami.
Terakhir, kita akan mencoba kerak telor, makanan khas Betawi yang paling terkenal. Kerak telor adalah makanan yang terbuat dari bahan dasar beras ketan putih, telur ayam, ebi, dan ditambah bumbu halus seperti cabai merah, kencur, jahe, garam, gula pasir, merica butiran, dan suiran kelapa yang sudah di sangrai. Pada akhirnya, dilengkapi dengan taburan bawang goreng.
Kerak telor sudah ada sejak zaman penjajahan dan lebih menariknya lagi, ternyata kerak telor ditemukan secara tidak sengaja oleh sekelompok orang Betawi. Pasalnya, dahulu sangat banyak pohon kelapa yang ada di Jakarta, sehingga mereka mencari cara baru untuk memanfaatkan kelapa.
Kerak telor memiliki banyak filosofi, dapat dilihat dari bahan yang digunakan ataupun cara memasaknya. Ditinjau dari segi bahan, beras ketan bermakna pemimpin karena teksturnya yang kental dan memimpin rasa dari kerak telor. Selanjutnya ada telur yang merupakan pemersatu, maknanya adalah wawasan dan idealisme yang dipunya dari pemimpin harus dikuatkan supaya tidak menjadi lemah dan terlepas. Sedangkan, tambahan rempah-rempah dan bumbu lainnya menggambarkan cara pemimpin yang berdinamika. Dilihat dari cara memasak, pembuat kerak telor harus memperhatikan waktu, sama seperti pemimpin, harus selalu tahu waktu yang tepat untuk melaksanakan seuatu.
Kerak telor kini banyak di cari orang karena rasanya yang unik namun lezat dan teksturnya yang menarik. Kalau menurut kalian sendiri bagaimana?
Inilah akhir dari penjelajahan kita di Kampung Setu Babakan, aku berharap kalian bisa bersenang-senang dan mendapat pengetahuan baru dari perjalanan kita di tempat ini ! Jika tertarik, teman-teman boleh kok lanngsung mampir saja ke Kampung Setu Babakan, tapi jangan lupa perhatikan protokol kesehatan yang ada, ya ! Terakhir, jangan lupa untuk lestarikan budaya Indonesia !
Referensi :